Sekilas.co – Dalam era serba digital seperti sekarang, situs berita dan blog travel kian menjadi sumber utama informasi bagi para wisatawan. Tak hanya menyajikan rekomendasi destinasi, platform-platform ini juga memberikan ulasan jujur, tips perjalanan, hingga panduan budaya lokal yang sangat membantu pelancong, baik pemula maupun berpengalaman.
Menurut laporan Google Indonesia Travel Insight 2025, lebih dari 68% pengguna internet di Indonesia mencari informasi perjalanan dari blog dan media daring sebelum memutuskan liburan. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran dari sumber tradisional seperti brosur wisata atau agen perjalanan, ke platform berbasis digital yang lebih personal dan interaktif.
Blog travel cenderung menghadirkan pengalaman yang lebih otentik dan bersifat naratif. Para travel blogger membagikan kisah perjalanan mereka secara detail, lengkap dengan foto asli, estimasi biaya, hingga suka-duka yang dialami selama eksplorasi. Ini memberi gambaran yang lebih realistis dibanding brosur promosi pariwisata yang sering kali terlalu idealis.
Di sisi lain, situs berita travel seperti DetikTravel, Kompas Travel, dan TribunTravel lebih menonjolkan aspek aktualitas dan informasi resmi. Mereka kerap menjadi yang pertama melaporkan pembukaan destinasi baru, perubahan regulasi perjalanan, hingga promo besar dari maskapai atau hotel. Kombinasi antara konten jurnalistik dan gaya penyampaian ringan membuat pembaca semakin betah.
Tak hanya mengulas destinasi dalam negeri, blog dan situs travel juga memperluas cakupan hingga ke mancanegara. Hal ini membuka wawasan masyarakat tentang berbagai kebudayaan dunia, serta mendorong minat untuk menjelajahi tempat-tempat yang sebelumnya tidak populer. Beberapa blog lokal bahkan kini memiliki pembaca internasional.
Seiring meningkatnya tren solo traveling dan remote working, kebutuhan akan informasi yang terpercaya dan relevan pun makin tinggi. Di sinilah peran blog dan situs travel menjadi penting mereka bukan hanya sebagai media informasi, tetapi juga inspirasi. Banyak pembaca yang mengaku memulai perjalanan mereka setelah terinspirasi dari satu artikel blog atau liputan travel tertentu.
Namun, tantangan tetap ada. Masalah seperti informasi yang sudah usang, clickbait, atau ulasan berbayar yang tidak objektif kadang membuat pembaca kecewa. Oleh karena itu, pembuat konten travel kini dituntut untuk menjaga akurasi, etika, dan transparansi dalam menyajikan informasi.
Dengan terus berkembangnya industri pariwisata dan kemudahan akses internet, situs berita dan blog travel diprediksi akan semakin mendominasi dunia informasi perjalanan. Mereka bukan hanya menyambung rasa penasaran, tetapi juga menjembatani impian para pelancong menuju pengalaman yang tak terlupakan.
