Bandara Ramah Lingkungan di Indonesia, Inovasi Hijau untuk Melestarikan Bumi dan Lingkungan

foto/istimewa

sekilas.coSadarkah kamu, di balik kemudahan perjalanan menggunakan pesawat, aktivitas ini dapat berdampak pada perubahan iklim? Oleh sebab itu, berbagai upaya dilakukan agar transportasi, termasuk bandara, lebih ramah lingkungan. Beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia gencar menerapkan konsep bandara ramah lingkungan atau eco-airport.

Penerapan konsep ini diharapkan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekaligus hemat energi. Berikut adalah beberapa bandara ramah lingkungan di Indonesia yang memiliki program inovatif untuk membantu menjaga Bumi.

Baca juga:

Bandara di Jawa Tengah ini sudah menerapkan konsep ramah lingkungan sejak awal pembangunan. Beberapa inovasi yang diterapkan antara lain:

Penggunaan kaca ramah lingkungan atau sunergy green yang merefleksikan sinar matahari untuk efisiensi pendingin ruangan.

Pemasangan 186 panel surya berkapasitas 100 kWp di atap Gedung Administrasi dan rooftop Gedung Main Power Hose (MPH).

Program pengelolaan limbah dan sampah (waste management) yang efektif.

Sertifikat Greenship Building kategori Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

YIA fokus pada pengelolaan air dengan inovasi

Sistem ekodrainase dan pengelolaan limbah yang efisien.

Kolam retensi untuk menampung air hujan, yang dimanfaatkan untuk air bersih, resapan, dan penyiraman landscape.

Penggunaan Building Automation System (BAS) untuk mengatur kelistrikan sesuai kebutuhan operasional.

Air Handling Unit (AHU) ramah lingkungan dan desain struktur yang tahan bencana.

Sebagai bandara tersibuk di Indonesia, Soekarno-Hatta menerapkan berbagai langkah hemat energi:

Instalasi dua Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas total 1,741 MWp di Terminal 2 dan AOCC.

Pemanfaatan cahaya matahari, lampu LED, dan heat reflective film pada jendela.

BAS untuk pengaturan peralatan, sensor photocell untuk penerangan, dan sensor eskalator.

Penggunaan eco-cars, pipeline system untuk suplai bahan bakar pesawat, serta penanaman vegetasi di atap dan area indoor.

Mitigasi polusi suara dengan soundproof dan noise abatement shields, plus green buffer zones.

Bandara ini menjadi percontohan efisiensi energi

288 panel surya berkapasitas 155 kWp.

Pengelolaan kualitas udara, pengurangan kebisingan, dan efisiensi energi.

Sistem pengelolaan air ramah lingkungan, termasuk rainwater harvesting dan gray water utilization systems.

Mendapat Peringkat 1 Penghargaan Subroto 2022 untuk Efisiensi Energi Gedung Besar.

Bandara ini menonjol karena integrasi langsung dengan kereta api untuk transportasi efisien

Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, polusi udara, dan konsumsi bahan bakar

PLTS dengan luas total 5.100 m², kapasitas listrik 761 kWp.

Mendapat sertifikasi Airport Carbon Accreditation Level 2, bukti pengelolaan karbon yang efektif.

Meskipun lebih kecil, bandara ini tetap inovatif

Pemasangan PLTS atap seluas 600 m², kapasitas 35,1 kWp.

Sistem ventilasi alami sehingga tidak menggunakan AC.

Area hijau dan tanaman di atap membuat udara lebih sejuk.

Masuk dalam 20 besar bandara dengan arsitektur terbaik dalam Aga Khan Awards of Architecture 2022.

Dengan penerapan teknologi ramah lingkungan, bandara-bandara ini bukan hanya mempermudah perjalanan, tetapi juga aktif berkontribusi menjaga keberlanjutan Bumi. Dari penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah, hingga perlindungan kualitas udara, langkah-langkah ini menjadikan bandara Indonesia lebih hijau dan efisien.

Artikel Terkait