sekilas.co – Peluncuran rute penerbangan langsung Jakarta–Hanoi oleh tiket.com bekerja sama dengan Vietnam Airlines, yang mulai beroperasi pada 23 November 2025, menjadi penanda penting bagi wisatawan Indonesia. Tidak hanya mempersingkat waktu perjalanan, rute ini membuka pintu pengalaman baru di salah satu kota paling berkarakter di Asia Tenggara. tiket.com melihat peluang besar: Hanoi bukan sekadar ibu kota Vietnam, melainkan destinasi penuh kehidupan, tradisi, dan cita rasa yang intens.
Perjalanan 72 jam di Hanoi mungkin terdengar singkat, tetapi nyatanya cukup untuk mencicipi ikon budaya, menikmati lanskap alam kelas dunia, dan mencoba kuliner legendaris yang ramah di kantong. IDN Times berkesempatan menjelajahi Hanoi lewat itinerary padat namun bersahabat.
Ini dia rangkuman perjalanan ke Hanoi selama 72 jam yang menyenangkan. Bisa jadi inspirasi menjajal rute baru Jakarta Hanoi siapkan sabuk pengaman, siapa tahu 2026 bisa meluncur ke sana!
Penerbangan dari Jakarta dijadwalkan pukul 00.40 WIB pada 25 November 2025. Vietnam Airlines menerbangkan rombongan langsung ke Hanoi tanpa transit, memotong proses perjalanan yang biasanya lebih panjang. Setibanya di Bandara Noi Bai, rombongan disambut udara dingin subuh khas musim dingin Hanoi.
Akomodasi disiapkan di Westlake Pearl Aparthotel & Spa, yang terletak tak jauh dari Danau West Lake. Lokasinya strategis, dekat dengan tempat makan lokal, area perbelanjaan, dan memiliki akses mudah menuju pusat kota. Sebagai hotel bintang 5, kamar sudah lengkap dengan fasilitas modern, termasuk WiFi gratis, kamar mandi pribadi, mesin cuci, dan dapur sederhana.
Hari pertama digunakan untuk beristirahat dan menyesuaikan diri sebelum memulai eksplorasi panjang. Saat itu, di akhir November cuaca di Hanoi sangat bersahabat: dingin namun tidak menggigil. Baju lengan panjang dan celana panjang cukup untuk menghangatkan diri.
Tanggal 26 November diisi dengan agenda utama: day trip ke Ha Long Bay. Perjalanan dari Hanoi menuju kawasan teluk yang menjadi situs warisan dunia UNESCO ini kurang dari tiga jam. Di sini, pemandangan pulau-pulau batu kapur yang menjulang dari permukaan air tenang menjadikan Ha Long Bay ikon pariwisata Vietnam.
Paket perjalanan termasuk pelayaran pulang-pergi sehari, makan siang di atas kapal, dan kesempatan mendekati formasi batu karst dari dekat. Meskipun ramai wisatawan, suasana damai tetap terasa. IDN Times dan rombongan menikmati sejuknya udara pulau dari atas kapal terbatas khusus tamu. Buffet makanan termasuk dalam paket kapal.
Destinasi selanjutnya termasuk Pulau Ti Top, terkenal dengan pantai bulan sabitnya, pasir putih, air biru jernih, dan pemandangan panorama Teluk Ha Long yang menawan dari atas anak tangga. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Hang Luồn atau Luon Cave, gua air berbentuk terowongan. Pengunjung harus naik perahu atau kayak untuk melewati celah gua yang rendah dan sempit. Gua ini juga dikenal sebagai tempat melihat monyet emas (Golden Monkeys).
Tanggal 27 November, perjalanan kembali ke jantung kota Hanoi. Destinasi pertama adalah Train Street, ruas jalur kereta yang melewati area hunian dan kafe. Saat kereta lewat, pengunjung harus menepi hanya beberapa sentimeter dari rel. Kedai kopi di sepanjang jalur menjadi tempat favorit untuk duduk santai. IDN Times menikmati kopi kelapa yang populer di Vietnam, dengan harga sekitar 50 ribu VND atau Rp31 ribu.
Perjalanan dilanjutkan menuju St. Joseph’s Cathedral, katedral tua dengan arsitektur gotik yang megah dan fotogenik. Suasana ramai kota berpadu dengan ketenangan gereja yang tengah bersiap menyambut Natal 2025.
Tak lengkap mengeksplor Hanoi tanpa mencoba egg coffee, kopi unik berbahan dasar kuning telur kocok. Rasanya manis, creamy, dan lembut. IDN Times mencicipi egg coffee di Cafe Dinh dengan harga sekitar Rp18 ribu atau 30 ribu VND.
Tanggal 28 November dimulai dengan sarapan legendaris: Bun Cha. IDN Times mencoba versi “Bun Cha Obama”, yang sempat viral setelah Barack Obama mencicipinya bersama Anthony Bourdain. Menu ini non-halal karena berbahan dasar daging babi, dengan harga 60 ribu VND atau sekitar Rp37 ribu.
Selepas sarapan, perjalanan berlanjut ke Mausoleum Ho Chi Minh. Kompleks ini sakral bagi warga Vietnam dan menyimpan jasad Ho Chi Minh, bapak revolusi negara. Pengunjung hanya bisa berada di area luar makam karena jenazah hanya bisa dilihat pada waktu tertentu, tanpa kamera.
Malamnya, rombongan menuju bandara. Penerbangan pulang ke Jakarta dijadwalkan pukul 22.00 WIB. Meski jadwal perjalanan padat, suasana Hanoi berhasil dijelajahi secara lengkap: wisata alam, pengalaman kota, sejarah, hingga kuliner berpadu menjadi satu pengalaman yang memuaskan.





