Alasan Penerbangan Malam Jarang di Eropa dan Dampaknya bagi Penumpang

foto/istimewa

sekilas.coPenerbangan di Eropa sering terlihat padat pada siang dan sore hari, tetapi jauh lebih sepi ketika malam tiba. Kondisi ini kerap membuat wisatawan bertanya-tanya karena di beberapa kawasan lain, terutama di Asia, penerbangan malam berjalan seperti biasa. Banyak travelers baru yang merencanakan perjalanan merasa heran ketika melihat pilihan jadwal yang sangat terbatas pada jam-jam larut di Eropa. Situasi ini menjadi ciri khas perjalanan udara di Benua Biru dan memengaruhi cara wisatawan menyusun itinerary. Berikut penjelasan kenapa jarang ada penerbangan malam di Eropa, yang bisa kamu jadikan pegangan sebelum liburan ke sana.

Beberapa bandara besar di Eropa menerapkan larangan aktivitas penerbangan pada jam tertentu sehingga maskapai tidak leluasa menempatkan jadwal malam. Pembatasan ini dibuat untuk menjaga ketertiban kawasan sekitar bandara karena banyak kota di Eropa memiliki permukiman cukup dekat dengan landasan. Situasi ini membuat maskapai harus menata ulang seluruh rute agar tidak melanggar aturan yang berlaku, dan dampaknya terasa langsung pada pilihan jadwal yang tersedia bagi penumpang.

Baca juga:

Bandara yang memiliki larangan malam (curfew) biasanya menetapkan batas waktu yang panjang sehingga ruang gerak maskapai semakin sempit. Pengelola bandara pun jarang memberikan pengecualian, kecuali kondisi darurat. Aturan ini membuat jadwal penerbangan malam tidak berkembang seperti di kawasan lain. Wisatawan yang terbiasa melihat pilihan rute malam di Asia pun sering merasa bingung karena pola jadwal di Eropa jauh lebih ketat.

Kawasan permukiman di sekitar bandara menjadi alasan utama mengapa pembatasan kebisingan begitu ketat pada malam hari. Banyak kota besar di Eropa mempertahankan pola tata ruang lama sehingga jarak bandara dengan penduduk tidak terlalu jauh. Suara pesawat mudah terdengar saat malam, sehingga pembuat kebijakan menetapkan batas aktivitas untuk menjaga waktu istirahat masyarakat.

Ketentuan kebisingan ini membuat izin penerbangan malam lebih sulit diperoleh. Maskapai pun harus memilih jam yang paling memungkinkan tanpa melanggar aturan, sehingga jadwal rute lebih padat pada pagi, siang, dan sore. Seluruh penyesuaian ini berpengaruh langsung pada wisatawan yang ingin terbang tengah malam untuk menghemat waktu perjalanan.

Rute dari Amerika Utara ke Eropa biasanya dijadwalkan pada malam hari sehingga pesawat tiba pagi di kota tujuan. Pola ini bertahan karena banyak penumpang merasa lebih mudah mengatasi jet lag ketika tiba pada waktu yang sinkron dengan ritme sehari-hari. Kedatangan pagi memungkinkan wisatawan memulai aktivitas tanpa harus menunggu terlalu lama, terutama jika ingin melanjutkan perjalanan ke kota lain.

Alur ini membuat bandara Eropa sangat sibuk pada jam-jam awal hari. Kedatangan pagi memengaruhi susunan jadwal maskapai di seluruh Eropa karena banyak penumpang perlu melanjutkan penerbangan ke kota lain. Slot tersedia lebih banyak digunakan untuk penerbangan penghubung daripada rute malam. Hal ini membuat jadwal malam kurang berkembang karena maskapai memilih mengoptimalkan jadwal pagi yang sudah pasti ramai.

Bandara hub di Eropa mengandalkan koneksi antar kota yang saling terikat. Ketika pesawat tiba pagi dari berbagai negara, sistem koneksi langsung bergerak untuk membawa wisatawan ke tujuan berikutnya. Karena arus penumpang terbesar berada pada jam tersebut, maskapai lebih memilih memusatkan operasi pada waktu yang mendukung alur koneksi.

Rute malam sebenarnya bisa menarik bagi sebagian wisatawan karena biasanya lebih terjangkau. Namun, maskapai harus menghitung kembali risiko operasional ketika jam malam di bandara cukup ketat. Setiap perubahan jadwal berpotensi menimbulkan keterlambatan yang sulit ditangani ketika bandara sudah memasuki waktu larangan. Perhitungan ini membuat rute malam tidak selalu menguntungkan bagi operator.

Maskapai juga mempertimbangkan pola permintaan penumpang yang lebih stabil pada siang dan sore hari. Ketika permintaan pada jam tersebut konsisten, maskapai fokus pada waktu yang lebih aman secara operasional. Rute malam pun kalah bersaing karena membutuhkan penyesuaian yang cukup rumit. Wisatawan yang berharap lebih banyak pilihan jam tengah malam akhirnya harus menyesuaikan rencana perjalanan dengan pola yang berlaku di Eropa.

Kesimpulannya, penerbangan Eropa memiliki jadwal yang berbeda dari banyak kawasan lain karena berbagai faktor yang saling memengaruhi. Situasi ini membuat pilihan rute malam lebih terbatas bagi wisatawan yang terbiasa dengan jadwal fleksibel. Semoga penjelasan ini menuntaskan rasa penasaranmu sebelum liburan ke Eropa.

Artikel Terkait