Sekilas.co – Liburan ke luar negeri kembali menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Setelah pembatasan perjalanan selama pandemi COVID 19 mereda, data dari berbagai biro perjalanan menunjukkan lonjakan signifikan dalam pemesanan tiket dan paket wisata internasional, terutama ke negara-negara Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Menurut data dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), pemesanan paket liburan ke luar negeri meningkat hingga 45% dibandingkan tahun sebelumnya. Destinasi favorit yang banyak dipilih antara lain Jepang, Korea Selatan, Turki, dan beberapa negara di Eropa Barat seperti Prancis dan Belanda. Ketersediaan penerbangan langsung dari Jakarta dan kota besar lainnya turut mendukung tren ini.
Setelah bertahun-tahun terkurung pandemi, masyarakat sangat antusias untuk kembali menjelajah dunia. Sekarang, liburan ke luar negeri bukan hanya sekadar tren, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup, ujar Linda Haris, Direktur Operasional salah satu agen perjalanan ternama di Jakarta.
Harga tiket yang kompetitif dan program bebas visa di beberapa negara juga menjadi faktor pendorong meningkatnya minat. Pemerintah Jepang dan Korea Selatan, misalnya, menawarkan kemudahan visa bagi wisatawan Indonesia, yang mendorong meningkatnya arus kunjungan dari Tanah Air. Selain itu, banyak maskapai juga memberikan promo harga menarik menjelang musim liburan akhir tahun.
Tak hanya individu, perjalanan grup dan keluarga turut mendominasi pasar. Banyak orang memanfaatkan waktu cuti bersama dan momen libur sekolah untuk menjelajah negara baru bersama orang tercinta. Media sosial juga berperan besar dalam memicu keinginan liburan internasional, terutama melalui konten influencer yang sering membagikan pengalaman mereka di luar negeri.
Namun, di balik antusiasme tersebut, pemerintah tetap mengimbau wisatawan untuk menjaga kewaspadaan dan mematuhi aturan di negara tujuan. Hal ini mencakup protokol kesehatan, kelengkapan dokumen perjalanan, serta asuransi perjalanan yang disarankan untuk mengantisipasi risiko tak terduga.
Ekonom pariwisata juga melihat tren ini sebagai sinyal positif bagi pemulihan ekonomi sektor travel dan hospitality. Meningkatnya mobilitas wisatawan Indonesia ke luar negeri menunjukkan daya beli masyarakat yang membaik. Tapi tentu, kita juga berharap sektor pariwisata domestik tidak terabaikan, kata Dr. Arief Rahman, pengamat pariwisata dari Universitas Indonesia.
Dengan semakin terbukanya jalur penerbangan dan meningkatnya minat masyarakat, liburan ke luar negeri diperkirakan akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Bagi Anda yang berencana melancong, perencanaan matang dan informasi akurat menjadi kunci untuk mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan dan bebas hambatan.





