Budaya Nias Musik Tradisional Gendang dan Gong yang Sarat Makna

foto/unsplash.com/Visual Karsa

Sekilas.co –  Musik tradisional menjadi salah satu kekayaan budaya masyarakat Nias yang hingga kini masih lestari. Di antara instrumen yang paling dikenal adalah gendang dan gong. Kedua alat musik ini bukan sekadar pengiring hiburan, melainkan juga bagian penting dalam upacara adat dan ritual masyarakat Nias. Suara khas yang dihasilkan gendang dan gong dipercaya mampu membangkitkan semangat sekaligus memperkuat ikatan kebersamaan dalam setiap acara.

Dalam tradisi Nias, gendang dikenal dengan sebutan faritia dan dimainkan bersamaan dengan gong yang disebut aramba. Kombinasi keduanya menghasilkan irama dinamis yang menjadi ciri khas musik Nias. Biasanya, gendang dan gong dimainkan dalam kelompok, menghadirkan suasana meriah sekaligus sakral sesuai dengan acara yang digelar.

Baca juga:

Peran gendang dan gong sangat menonjol dalam berbagai kegiatan adat, mulai dari penyambutan tamu penting, pesta pernikahan, hingga perayaan budaya. Irama musik yang ditabuh dipercaya dapat menciptakan suasana khidmat sekaligus penuh kegembiraan. Bahkan, dalam tarian perang tradisional atau faluaya, hentakan gendang dan dentuman gong menjadi penanda semangat perjuangan dan keberanian leluhur Nias.

Bentuk fisik gendang Nias biasanya terbuat dari kayu pilihan yang dilubangi, kemudian bagian atasnya dilapisi kulit binatang sebagai membran. Sementara itu, gong Nias dibuat dari logam dengan ukuran bervariasi. Kedua alat musik ini dibuat secara tradisional dengan teknik turun-temurun, sehingga memiliki nilai seni dan sejarah yang tinggi.

Selain berfungsi dalam upacara adat, musik gendang dan gong juga menjadi media pendidikan budaya bagi generasi muda Nias. Banyak sanggar seni di daerah ini yang mengajarkan cara memainkan alat musik tradisional kepada anak-anak. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya di tengah arus globalisasi yang kian deras.

Seiring perkembangan zaman, musik tradisional Nias kini juga dikolaborasikan dengan musik modern. Beberapa seniman lokal mencoba menggabungkan suara gendang dan gong dengan instrumen kontemporer, menciptakan karya baru tanpa menghilangkan identitas tradisionalnya. Inovasi ini membuat musik Nias semakin dikenal luas dan mampu menjangkau generasi muda.

Pemerintah daerah bersama komunitas budaya pun gencar mengadakan festival dan pertunjukan seni untuk mempromosikan musik tradisional ini. Festival Lompat Batu dan acara budaya lainnya kerap menampilkan gendang dan gong sebagai pengiring utama. Kehadiran musik tradisional ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa otentik budaya Nias.

Dengan kekayaan nilai dan filosofi yang terkandung di dalamnya, musik tradisional gendang dan gong tidak hanya sekadar hiburan. Ia adalah simbol identitas, kebersamaan, dan semangat masyarakat Nias. Pelestarian dan pengenalan musik ini kepada generasi muda menjadi langkah penting agar warisan budaya Nias tetap hidup dan terus berbunyi lantang di masa depan.

Artikel Terkait