Bukit Lawang Surga Tersembunyi di Sumatera Utara untuk Melihat Orangutan Liar

foto/istimewa

Sekilas.co – Bukit Lawang, sebuah desa kecil yang terletak di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, semakin dikenal sebagai destinasi ekowisata utama di Indonesia. Berada di tepian Taman Nasional Gunung Leuser, kawasan ini menjadi salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana wisatawan masih dapat melihat orangutan Sumatera (Pongo abelii) di habitat alaminya.

Sebagai bagian dari hutan hujan tropis yang telah diakui UNESCO sebagai kawasan warisan biosfer dunia, Bukit Lawang menawarkan pengalaman unik bagi para pencinta alam dan petualang. Jungle trekking menjadi aktivitas andalan, di mana pengunjung diajak menjelajahi hutan selama beberapa jam hingga beberapa hari bersama pemandu lokal bersertifikat.

Baca juga:

Sejak 1973, Bukit Lawang telah dikenal sebagai lokasi rehabilitasi orangutan. Meskipun pusat rehabilitasi tersebut secara resmi telah ditutup pada awal 2000-an, kawasan ini tetap menjadi habitat penting bagi orangutan liar yang sudah kembali ke alam. Wisatawan masih berkesempatan melihat langsung hewan langka ini bergelantungan di pepohonan tanpa gangguan kandang atau pagar pembatas.

Tidak hanya orangutan, kawasan hutan Bukit Lawang juga menjadi rumah bagi beragam spesies flora dan fauna lainnya, seperti siamang, lutung, beruang madu, hingga harimau Sumatera yang sangat dilindungi. Keanekaragaman hayati inilah yang menjadikan Gunung Leuser sebagai salah satu kawasan konservasi terpenting di Asia Tenggara.

Akses menuju Bukit Lawang cukup mudah dari Kota Medan, dengan perjalanan darat sekitar 3  4 jam. Meski jalannya berliku dan sebagian masih sempit, pemandangan sepanjang perjalanan menuju desa wisata ini cukup memanjakan mata. Sesampainya di lokasi, pengunjung disambut suasana alami, penginapan bergaya tradisional, dan gemericik Sungai Bohorok yang jernih.

Selain trekking, Bukit Lawang juga menawarkan aktivitas tubing atau menyusuri sungai menggunakan ban, menyantap makanan khas lokal di warung-warung bambu, hingga menikmati pertunjukan budaya dan musik tradisional yang kerap digelar oleh warga setempat. Suasana desa yang ramah dan alami menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun lokal.

Namun demikian, peningkatan jumlah wisatawan juga membawa tantangan. Pemerintah daerah dan komunitas lokal terus mengedukasi wisatawan tentang pentingnya wisata bertanggung jawab agar kelestarian ekosistem tetap terjaga. Hal ini mencakup larangan memberi makan satwa liar, membuang sampah sembarangan, serta tetap mengikuti jalur trekking yang telah ditentukan.

Dengan potensi wisata alam yang luar biasa dan dukungan masyarakat lokal yang aktif dalam pelestarian lingkungan, Bukit Lawang kini menjadi contoh sukses model ekowisata berbasis komunitas. Bagi Anda yang mencari pengalaman alam yang autentik dan edukatif, Bukit Lawang layak masuk dalam daftar destinasi liburan berikutnya.

Artikel Terkait