Cara Efektif Mengatasi Rasa Takut Saat Naik Pesawat

foto/istimewa

sekilas.coTakut naik pesawat merupakan masalah yang dialami oleh banyak orang. Beberapa ciri-ciri yang biasanya muncul adalah kecemasan sebelum menaiki pesawat, detak jantung meningkat, keringat berlebih, serta pikiran negatif yang mengganggu.

Takut terbang umumnya berkaitan dengan rasa takut akan kecelakaan, kekhawatiran tentang ruang sempit, atau bahkan efek dari turbulensi.

Baca juga:

Sebagian orang mungkin mengalami fobia lebih parah yang dikenal sebagai aerophobia. Rasa takut ini dapat mengganggu perjalanan dan, dalam beberapa kasus, menyulitkan seseorang untuk melakukan perjalanan yang diperlukan.

Untuk mengatasi takut naik pesawat, seseorang perlu memahami terlebih dahulu penyebab dari ketakutannya. Mengetahui ciri-ciri tersebut akan membantu individu untuk lebih memahami dan mengatasi rasa takut ini.

Penting untuk memahami penyebab spesifik dari rasa takut naik pesawat. Sering kali, seseorang tidak menyadari apa yang memicu ketakutan mereka. Misalnya, beberapa orang mungkin merasa terkurung dan tidak nyaman dalam ruang sempit, sementara yang lainnya takut akan mengalami kecelakaan yang berujung fatal.

Setelah mengidentifikasi penyebab, langkah selanjutnya adalah mengenali jenis ketakutan yang dialami. Apakah ketakutan tersebut bersifat fisik seperti ketidaknyamanan saat lepas landas dan mendarat atau bersifat emosional, seperti rasa cemas yang tidak bisa dijelaskan? Mengetahui jenis ketakutan dapat membantu menyesuaikan pendekatan untuk mengatasinya.

Dengan mengetahui penyebab dan jenis ketakutan, seseorang dapat mencari solusi yang lebih spesifik. Misalnya, jika penyebab ketakutan adalah klaustrofobia, seseorang bisa memilih tempat duduk di lorong untuk mendapatkan ruang yang lebih terbuka.

Turbulensi adalah fenomena udara yang membuat pesawat terombang-ambing. Meski merupakan fenomena yang sangat umum terjadi selama penerbangan, banyak penumpang menganggap turbulensi sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan.

Meskipun membuat cemas, penting untuk memahami bahwa turbulensi umumnya tidak berbahaya. Pesawat modern dirancang untuk menghadapi kondisi ini, dan pilot memiliki pelatihan yang memadai untuk mengatasi situasi yang timbul akibat turbulensi.

Turbulensi sering disamakan dengan berkendara di jalan berbatu. Pesawat dapat bergoyang dan bergetar, tetapi kondisi tersebut tidak berarti pesawat akan mengalami masalah serius. Pengetahuan dari pilot tentang turbulensi dapat meredakan kekhawatiran penumpang.

Sebelum penerbangan, sangat penting bagi penumpang untuk berbicara dengan pramugari mengenai kecemasan yang dialami. Memberitahukan pramugari membantu mereka memahami keadaan penumpang dan memberikan dukungan yang tepat selama penerbangan.

Pramugari memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Mereka dilatih untuk mengenali dan menangani berbagai jenis kecemasan, termasuk kecemasan akibat rasa takut terbang.

Pramugari akan berusaha memberikan perhatian ekstra kepada penumpang yang merasa cemas, dengan memeriksa kondisi mereka secara berkala dan memberikan dukungan emosional. Sering kali, dengan hanya berbicara dengan pramugari, penumpang dapat merasakan sedikit ketenangan.

Pemilihan tempat duduk memainkan peran penting dalam mengurangi rasa takut naik pesawat. Penumpang yang memiliki ketakutan ketinggian sebaiknya memilih kursi di lorong agar merasa lebih nyaman.

Kursi di bagian belakang pesawat sering kali lebih bergetar karena kedudukannya yang lebih jauh dari sayap. Penumpang disarankan menghindari bagian ini jika ingin meredakan kecemasan yang berhubungan dengan turbulensi.

Tempat duduk di dekat sayap seringkali memberikan pengalaman terbang yang lebih stabil. Hal ini dapat membantu penumpang merasa lebih aman selama penerbangan.

Melakukan aktivitas yang menyenangkan selama penerbangan bisa menjadi distraksi yang baik. Membaca buku atau bermain game dapat membantu penumpang melupakan rasa takut yang dialami.

Menemukan hiburan seperti film atau musik juga dapat membantu meredam kecemasan. Suara atau visual yang menyenangkan bisa menjauhkan pikiran seseorang dari perasaan cemas.

Melakukan teknik pernapasan juga dapat membantu meredakan rasa cemas. Metode ini membantu penumpang berkonsentrasi pada pernapasan dan mengurangi kecepatan detak jantung, memberikan rasa tenang yang dibutuhkan selama penerbangan.

Artikel Terkait