Sekilas.co – Desa Adat Wae Rebo di Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, kini menjadi salah satu destinasi travel unik yang banyak dibicarakan wisatawan. Terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, desa ini dijuluki sebagai “desa di atas awan” karena sering diselimuti kabut tipis yang menambah nuansa magis.
Daya tarik utama Wae Rebo adalah rumah adat berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. Arsitektur tradisional ini tidak hanya memikat mata, tetapi juga sarat nilai budaya. Setiap rumah terdiri dari lima lantai yang berfungsi sebagai tempat tinggal, lumbung, hingga ruang penyimpanan hasil bumi. Bentuknya yang ikonik menjadikan Wae Rebo sebagai destinasi yang berbeda dari tempat wisata lain.
Perjalanan menuju Wae Rebo sendiri sudah menjadi pengalaman berharga. Wisatawan harus berjalan kaki sekitar 9 kilometer melewati hutan tropis, sungai kecil, dan jalur menanjak. Meski cukup melelahkan, sensasi trekking ini justru menjadi bagian dari keunikan perjalanan, karena setiap langkah terasa mendekatkan diri pada kehidupan yang sederhana dan alami.
Setibanya di desa, pengunjung akan disambut dengan upacara adat waelu’u, sebuah prosesi untuk meminta restu leluhur. Tradisi ini menunjukkan betapa eratnya masyarakat Wae Rebo menjaga warisan budaya mereka. Interaksi langsung dengan penduduk lokal membuat wisatawan merasakan kehangatan khas masyarakat pegunungan Flores.
Wae Rebo juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Bukit hijau yang mengelilingi desa, udara segar pegunungan, serta pemandangan awan yang bergulung menjadi daya tarik tersendiri. Suasana ini memberikan ketenangan batin, jauh dari keramaian kota, sehingga banyak wisatawan menyebut kunjungan ke Wae Rebo sebagai “perjalanan pulang ke alam .
Selain pesona alam dan budaya, Wae Rebo menjadi contoh sukses ekowisata di Indonesia. Warga desa berperan aktif menjaga kelestarian hutan, air, dan tradisi leluhur, sambil tetap membuka diri terhadap wisatawan. Konsep inilah yang menjadikan kunjungan ke Wae Rebo bukan sekadar wisata, melainkan juga bentuk dukungan terhadap keberlanjutan budaya dan lingkungan.
Pengakuan internasional turut menguatkan nama Wae Rebo di peta pariwisata dunia. UNESCO pada 2012 memberikan Award of Excellence atas upaya pelestarian rumah adat Mbaru Niang. Sejak saat itu, desa ini semakin dikenal sebagai destinasi wisata budaya sekaligus simbol keberhasilan menjaga tradisi di tengah modernisasi.
Dengan perpaduan keaslian budaya, keindahan alam, dan perjalanan menantang, Desa Adat Wae Rebo layak disebut sebagai travel unik di Indonesia. Berkunjung ke desa ini bukan hanya soal wisata, melainkan pengalaman mendalam tentang harmoni manusia, alam, dan budaya yang akan selalu dikenang oleh siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di sana.





