Sekilas.co – Di tengah gempuran tren kuliner modern, satu jajanan khas masa kecil tetap bertahan dan bahkan semakin populer telur gulung. Makanan sederhana yang dibuat dari telur kocok ini kembali naik daun dan menjadi favorit berbagai kalangan, dari anak-anak sekolah hingga orang dewasa yang rindu masa kecil.
Telur gulung biasanya dijajakan oleh pedagang kaki lima di depan sekolah, pasar, atau pusat keramaian. Proses pembuatannya yang atraktif menggoreng telur dalam minyak panas lalu menggulungnya menggunakan tusuk sate bambu menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi anak-anak yang penasaran melihat aksi cepat tangan sang penjual.
Dengan hanya bermodalkan telur, minyak panas, dan bumbu sederhana seperti garam atau penyedap rasa, jajanan ini mampu menciptakan rasa gurih yang nagih. Kini, banyak variasi telur gulung hadir dengan tambahan saus pedas, saus tomat, keju, mayones, hingga bubuk cabai agar sesuai dengan selera kekinian.
Dalam beberapa tahun terakhir, telur gulung juga merambah ke berbagai festival kuliner dan media sosial, menjadi konten favorit di TikTok dan Instagram. Banyak food vlogger yang mencoba membuat ulang jajanan ini di rumah, membuktikan daya tariknya yang tidak pernah pudar sejak era 90 an.
Menurut pengamat kuliner, fenomena kembalinya telur gulung ini merupakan bagian dari tren nostalgia food atau makanan yang mengingatkan konsumen pada kenangan masa lalu. Telur gulung tidak hanya mengenyangkan, tapi juga membawa memori tentang masa sekolah dan kesederhanaan.
Selain nostalgia, keunggulan telur gulung terletak pada harga yang terjangkau dan kemudahan akses. Cukup dengan Rp2.000 Rp5.000 per tusuk, siapa pun bisa menikmati jajanan gurih ini. Ini membuatnya tetap relevan di tengah naiknya harga makanan lain.
Pemerintah daerah dan komunitas UMKM juga turut mendorong pelestarian kuliner jajanan tradisional seperti telur gulung. Dalam beberapa bazar atau festival UMKM, telur gulung dijadikan bagian dari promosi budaya kuliner lokal yang murah meriah namun berkualitas.
Dengan segala keunikan dan cita rasanya, telur gulung membuktikan bahwa makanan sederhana tetap bisa bertahan dan bahkan bersinar di tengah era digital. Lebih dari sekadar camilan, telur gulung kini menjadi simbol kenangan manis dan kebanggaan kuliner kaki lima Indonesia.





